Bola Api di Malam Pergantian Tahun Baru 2016

Sunday, June 5, 2016

Bola Api di Malam Pergantian Tahun Baru 2016 

Pada malam pergantian tahun kemarin, warga masyarakat berkumpul di luar rumah untuk menyaksikan parade kembang api menghiasi langit Jakarta. Tepat saat waktu menunjukkan pukul 24:00, langit malam menjadi terang benderang oleh cahaya warna-warni kembang api. Diantara letupan ribuan kembang api, bola-bola cahaya berwarna kemerahan juga terlihat melayang di langit.
Sebagian orang menyebut bola cahaya itu Braja, dan fenomena ini kemudian memenuhi media online selama beberapa hari.

Ada yang mengaitkannya dengan Mistik (dan politik).


Ada pula yang sengaja pergi ke lokasi tertentu untuk mendapatkan feel dari penampakan tersebut.


Mungkin detikcom adalah media yang paling bersemangat meliput fenomena tersebut. Mereka melakukan investigasi dan crosscheck, bahkan hingga mengaitkan fenomena tersebut dengan bola api sungai Mekong yang juga pernah saya tulis di blog ini. Kehebohan ini tidak ada bedanya dengan peristiwa terompet langit beberapa waktu yang lalu.

Kita hidup pada era modern dimana sebagian masyarakat bisa memiliki benda kecil terbang yang bernama drone. Seiring dengan perkembangan teknologi semacam ini, kita akan melihat semakin banyaknya jumlah laporan penampakan UFO oleh masyarakat atau jumlah foto-foto benda terbang aneh berwarna-warni yang diposting di media sosial.

Oleh sebab itu, untuk kasus bola cahaya merah malam tahun baru 2016, tahan imajinasi kalian untuk sejenak. Bola cahaya tersebut belum tentu sebuah pesawat alien yang memutuskan untuk ikut merayakan malam tahun baru di bumi atau sesosok roh dari dimensi lain yang memutuskan untuk menghantui masyarakat di malam yang penuh keramaian.

Tulisan kali ini tentu saja lebih ke arah respons untuk pemberitaan yang bombastis dari beberapa media. Tapi satu hal lagi yang membuat saya tertarik untuk menanggapinya adalah karena saya sendiri menyaksikan bola cahaya yang menghebohkan itu dan bahkan sempat memotretnya.

Saat itu saya sedang berada di Jakarta. Ketika kembang api yang jumlahnya sangat banyak mulai menghiasi langit, saya melihat sebuah bola cahaya berwarna merah, terbang dengan lambat di langit. Bola itu melayang cukup lama di langit sebelum akhirnya mulai meredup dan turun, lalu menghilang.

Berikut adalah foto yang saya ambil. 

Padahal, jika kita melihat pola dan petunjuk yang berkaitan dengan penampakan bola cahaya tersebut, kita bisa dengan segera mengambil kesimpulan yang masuk akal mengenai identitas objek misterius tersebut.

Bahkan media yang menghebohkan diri dengan penampakan tersebut telah memberikan kepada kita petunjuk-petunjuk penting dalam isi berita yang diposting, seperti artikel detikcom berikut:
Cerita Bola Cahaya yang Muncul Setiap Malam Tahun Baru di Sawangan 
Fenomena penampakan bola cahaya yang dikaitkan dengan UFO pada malam pergantian tahun baru lalu sudah jelas tak bisa dibuktikan secara ilmiah. Namun, di Sawangan, Depok, Jawa Barat, ada sebuah cerita tentang bola api yang selalu muncul setiap malam tahun baru. Apakah itu peristiwa yang sama dengan bola cahaya? 
Informasi soal bola api di Sawangan diterima detikcom dari para pembaca yang merespons artikel terkait penampakan bola cahaya di kawasan Jakarta Utara dan Serpong. Menurut beberapa orang, ada sebuah fenomena unik yang selalu didatangi banyak orang di Sawangan, bernama braja. detikcom kemudian menelusuri kebenaran cerita tersebut. Hingga akhirnya bertemu dengan Udin Herman (52), pria yang sejak lahir tinggal di kelurahan Pasir Putih, Sawangan, Depok, Jabar.
Dia mengisahkan tentang rutinitas masyarakat saat malam Tahun Baru yang penasaran dengan kemunculan braja atau bola api di Sawangan. Menurut Udin, dulu ada sebuah waduk yang diberi nama Setu Gugur. 

Pada tahun 1960an, waduk tersebut jebol dan ikan-ikannya berhamburan. Belakangan, area waduk tersebut menjadi milik perorangan dan menjadi perumahan. Entah apa kaitannya, setelah waduk itu hilang, kerap muncul sebuah fenomena aneh setiap pergantian tahun. Fenomena tersebut bernama braja, atau kemunculan bola api. "Keanehan braja itu keluarnya pada jam 24.00 WIB malam pas waktu pergantian tahun masehi. Tetapi kalau orang beruntung melihat nggak cuma pas malam tahun baru. Kadang ada yang melihat waktu tertentu siang hari terlihat seperti payung terbang," ceritanya. 

Fenomena ini menyebar dari mulut ke mulut sejak tahun 2006. Alhasil, setiap malam pergantian tahun, banyak yang ingin melihat penampakan braja. "Braja sendiri mempunyai ukuran sebola sepak. Setiap orang bisa melihat benda tersebut. Warnanya merah api bersinar atau bercahaya," terangnya. "Dulu-dulu bisa 8-9 jumlah braja yang keluar. Tahun ini cuma 4 yang keluar kecil-kecil dan jauh letaknya," tambahnya. 

Di situs jejaring sosial YouTube banyak video yang menggambarkan cerita Udin. Seperti misalnya, video yang diunggah oleh akun Onez Lasso pada Januari 2014 ini. Di sela-sela kembang api tahun baru, ada semacam bulatan berwarna merah yang diyakini sebagai braja. Anda bisa percaya atau tidak. Yang jelas, peristiwa ini membuat banyak orang berdatangan ke Sawangan setiap malam pergantian tahun

Secara ilmiah, Kepala LAPAN Thomas Djamaludin sudah memastikan tak ada UFO atau kemungkinan penampakan makhluk luar angkasa di bumi. Berbagai kemungkinan soal penampakan bola cahaya berwarna merah di langit bisa jadi berasal dari suar, lampu pesawat, atau kembang api. 

Dari artikel di atas, kita mendapat dua petunjuk. 

Petunjuk pertama adalah, bola cahaya tersebut hanya muncul saat malam pergantian tahun dan petunjuk kedua adalah, fenomena tersebut mulai terkenal sejak tahun 2006. 

Pada artikel detikcom yang lain, kita mendapatkan sebuah kesaksian dari warga bernama Maya yang mengatakan bahwa bola cahaya itu: ".....bersinar merah dan meredup seiring dengan gerak turun ke bawah, kemudian hilang."

Jadi petunjuk ketiga adalah, benda itu bersinar merah dan meredup seiring dengan gerak turun ke bawah, dan kemudian hilang. 

Deskripsi saksi ini persis seperti yang saya saksikan. 

Setelah mendapatkan tiga petunjuk, sekarang kita menetapkan tersangka, di luar pesawat alien atau roh. Yang paling mungkin adalah: Drone yang memiliki lampu berwarna merah, Lampu suar, Lampu Pesawat dan Lampion. 

Lalu kita cocokkan dengan petunjuk yang kita punya. 

Petunjuk satu: Hanya muncul di malam tahun baru.
Petunjuk dua: Sudah ada sejak 2006. 
Petunjuk tiga: Bersinar merah dan meredup seiring dengan gerak turun ke bawah, kemudian menghilang. 

Drone bisa kita coret karena fenomena bola cahaya ini sudah ada sejak 2006. Pada tahun itu drone belum memasyarakat seperti sekarang. 

Lampu suar boleh diabaikan karena ia tidak melayang atau menggantung di udara. 

Lampu pesawat juga bisa diabaikan karena pesawat memiliki lampu yang berkedap-kedip.

Tersangka yang tersisa adalah Lampion dan saya yakin ini adalah Braja yang kita cari. 

Profil Lampion cocok dengan tiga ciri-ciri yang kita miliki. Pelepasan lampion hanya dilakukan saat acara-acara spesial, seperti malam tahun baru, karena mereka yang melepas lampion ini ke langit biasanya menyertainya dengan doa dan harapan untuk hari-hari yang akan datang. 

Lalu tidak lama ketika sebuah lampion terbang, ia akan kehabisan bahan bakarnya, sinarnya akan meredup, udara panas yang menyebabkannya terbang akan habis dan perlahan-lahan ia akan turun ke bumi. Ketika lampunya padam di langit malam, ia akan terlihat seperti menghilang di udara.

Pada Jakarta night festival yang diselenggarakan untuk menyambut malam pergantian tahun baru 2016 kemarin, ada lampion yang dilepaskan seperti yang direkam oleh kantor berita antara berikut ini:
 
Tradisi ini sepertinya sudah berlangsung sejak lama. Screenshot berita di bawah adalah pelepasan lampion untuk malam tahun baru 2014.

Seiring dengan meningkatnya popularitas ritual melepas lampion di saat-saat spesial, meningkat pula jumlah pedagang yang menjual lampion tersebut. Contohnya seperti yang terlihat dari salah satu situs jual beli online berikut ini.



Di masa yang akan datang, sepertinya kita akan melihat lebih banyak laporan penampakan UFO beraneka warna di langit malam.
More aboutBola Api di Malam Pergantian Tahun Baru 2016

Fenomena langit terbelah di Yogyakarta

Fenomena langit terbelah di Yogyakarta

Pada tanggal 11 Juni 2010, sekitar pukul 17.30, sebuah fenomena menarik terjadi di langit Yogyakarta. Sebuah cahaya panjang terlihat membentang seperti membelah langit. Apakah ada penjelasan sains dari fenomena semacam ini?


Saya menerima beberapa email mengenai fenomena ini, salah satunya adalah dari Ney Cassanova yang fotonya saya gunakan di bawah ini. Foto ini diambil dari wilayah Kalasan, Yogyakarta pada tanggal 11 Juni 2010 sekitar pukul 17.30.


Sebagian orang mungkin beranggapan kalau foto di atas adalah hasil Photoshop. Namun, ternyata tidak. Walaupun terlihat sangat spektakuler, fenomena di atas adalah sebuah fenomena yang sudah dikenal di dunia sains dan bahkan memiliki penjelasan yang cukup sederhana.

Fenomena itu disebut Anticrepuscular Rays.

Ini penjelasan singkat mengenainya.

Untuk memahami soal Anticrepuscular Rays, terlebih dahulu kita harus memahami soal saudaranya yang bernama Crepuscular Ray.

Crepuscular Ray adalah suatu fenomena alam ketika cahaya matahari terlihat beradiasi dari satu titik tertentu. Radiasi cahaya ini bisa terjadi karena cahaya matahari masuk melewati celah-celah di antara awan atau objek lain dan biasanya terlihat menjelang matahari terbit atau tenggelam.

Fenomena ini juga dikenal dengan sebutan Sun Rays atau Gods Rays.

Ini contohnya:


Nah, kalian pasti sudah sering melihat fenomena seperti foto di atas.

Sekarang mengenai Anticrepuscular Ray.

Seperti Crepuscular ray, Anticrepuscular Ray adalah berkas sinar yang mirip dengan Crepuscular, namun terlihat berada di tempat yang berlawanan dari matahari.

Cahaya ini terjadi ketika Crepuscular Ray yang muncul dari matahari terbit atau tenggelam terlihat mengalami Konvergensi ulang di Titik Antisolar (Titik langit yang berlawanan dengan arah matahari).

Jika kalian bingung dengan definisi di atas, ingat saja ini: fenomena di atas juga terjadi karena sinar matahari terhalang oleh awan atau objek lainnya seperti crepuscular ray, namun ia terlihat di arah yang berlawanan dengan matahari. Sama seperti Crepuscular, fenomena ini juga sering terlihat ketika matahari terbit atau tenggelam.

Ini konsisten dengan fenomena Yogyakarta yang terlihat pada pukul 17:30.

Ini contoh-contoh lain fenomena serupa di berbagai belahan dunia.
Lokasi tidak diketahui


Nebraska, 26 Juni 2008

Florida, 27 February 2002.

Anticrepuscular Ray di Arizona

South Dakota, 2007

Thailand, Februari 2007

Walaupun ada penjelasannya, saya kira fenomena ini tetap terlihat luar biasa. Bukankah begitu?
More aboutFenomena langit terbelah di Yogyakarta

Memahami fenomena matahari kembar Sun Dog dan Parhelic Circle

Memahami fenomena matahari kembar Sun Dog dan Parhelic Circle

Ini fenomena alam yang indah lainnya. Matahari terlihat memiliki anak yang banyak. Hmmm....kira-kira apa ya?


Pertanyaan ini masuk ke saya dari seorang pembaca beberapa waktu yang lalu. Kemudian, link videonya diupload di Group Indonesia Mystery Forum di Facebook.

Dalam video itu, matahari sedang bersinar dengan teriknya dan terlihat sebuah garis terang melingkar menembus matahari di kedua sisinya. Tepat di garis melingkar itu terdapat "matahari tambahan" sebanyak empat buah.
Fenomena apakah yang terlihat di video itu?

Apakah dunia akan segera runtuh dan menimpa kepala kita? Ataukah ada empat planet lain yang sedang bergerak mendekati bumi?

Jawaban atas kedua pertanyaan di atas adalah: Tidak!

Fenomena di atas memang luar biasa dan tentu saja langka. Namun, fenomena ini sebenarnya adalah fenomena atmosferik yang telah dikenal dengan baik di dunia sains. Nama fenomena itu adalah Sun Dog yang terlihat bersamaan dengan Parhelic Circle.

Kadang sering juga disebut dengan fenomena matahari kembar.

Biarkan saya menjelaskannya.

Fenomena Sun Dog (Sundog) yang kadang juga disebut dengan Parhelion adalah sebuah fenomena ketika kita bisa melihat adanya kumpulan cahaya tambahan di kedua sisi matahari. Kadang, kumpulan cahaya ini bisa terlihat seperti bola yang membuat kita berpikir kalau cahaya ini adalah matahari tambahan.

Harbin City, 14 November 2007 - Sun Dog yang terlihat seperti matahari kembar

Jika kalian melihat foto di atas, tentu kalian mengerti mengapa fenomena ini disebut Sun Dog. "Matahari tambahan" itu terlihat seperti seekor anjing yang duduk manis di sebelah tuannya, sang matahari.

Fenomena ini hanya terjadi pada kondisi atmosferik yang sangat langka. Jadi, jika kalian bisa melihatnya, anggaplah diri kalian sebagai orang yang sangat beruntung.

Lalu, apa yang menyebabkan fenomena ini bisa terjadi?

Saya akui, memang tidak ada cara gampang untuk menjelaskan proses terjadinya sebuah ilusi optik di atmosfer. Karena itu saya tidak akan berpanjang lebar dan menyiksa kalian dengan teori yang panjang.

Begini saja, Sun Dog terjadi ketika cahaya matahari bersinar menembus kumpulan lempeng es kristal hexagonal yang tersusun secara horizontal di langit yang mengakibatkan cahaya itu dibelokkan dengan sudut minimum 22 derajat.


Proses ini bisa disamakan dengan proses terciptanya pelangi yang terbentuk karena cahaya matahari yang menyinari tetesan air di angkasa.

Fenomena ini bisa muncul dimana saja dan kapan saja. Namun, ia akan lebih mudah terlihat ketika matahari berada pada posisi yang lebih rendah di Horizon (saat terbit atau terbenam).

Pada matahari terbit, matahari akan naik semakin tinggi, Sun Dog pun akan bergeser dari sudut 22 derajat. Ketika matahari menjadi lebih tinggi lagi, Sun Dog pun lenyap.

Umumnya Sun Dog berwarna merah ketika ia berada pada jarak terdekat dari matahari. Ketika ia semakin menjauh dari matahari, warnanya akan berubah mengarah ke biru.

Minnesota, 22 Januari 2005

Lalu, apa yang dimaksud dengan Parhelic Circle?

Parhelic Circle adalah garis lengkung berwarna putih yang menembus matahari. Kita bisa melihatnya dengan jelas di rekaman di atas. Walaupun seringkali hanya terlihat sepotong, kadang, garis lengkung ini bisa membentuk sebuah lingkaran sempurna di langit.

Parhelic Circle di atas Laut Mati, 7 Maret 2007 - Parhelic membentuk lingkaran sempurna

Sama seperti Sun Dog, Parhelic Circle juga terbentuk karena cahaya matahari yang dibelokkan oleh es kristal hexagonal. Namun, jika untuk mendapatkan Sun Dog kita harus memiliki es kristal hexagonal yang horizontal, maka untuk mendapatkan Parhelic Circle, es kristal hexagonal tersebut harus berada pada posisi vertikal atau hampir vertikal.


Fenomena Sun Dog kadang bisa terlihat tanpa Parhelic Circle seperti yang terlihat pada Sun Dog di kota Harbin di atas, tetapi juga bisa terlihat bersama Parhelic Circle seperti yang terekam dalam video di atas.

Jika keduanya bergabung, maka kita mendapatkan sebuah orkestra bisu di langit.

North Dakota, 18 Februari 2009

Sun Dog di atas Kutub Selatan

Sun Dog dan Parhelic Circle di Kutub Selatan - 11 Januari 1999
More aboutMemahami fenomena matahari kembar Sun Dog dan Parhelic Circle

What! Pac-Man terlihat di bulan Saturnus?

What! Pac-Man terlihat di bulan Saturnus?

Pac-Man, adalah sebuah game yang mungkin sudah pernah dimainkan semua orang. Banyak permainan yang lebih canggih muncul ke publik menggantikannya dan kita mengira Pac-Man akan segera ditinggalkan. Namun kali ini, dari sebuah tempat yang jauh di luar angkasa, Pac-Man muncul dan memberikan kepada kita sebuah pesan. Pac-Man Lives!


Wahana angkasa luar Cassini milik badan luar angkasa Amerika (NASA), Eropa (ESA) dan Italia (ASI) yang mengorbit planet Saturnus mendapatkan sebuah citra aneh pada salah satu bulan Saturnus, Mimas.

Mimas berdiameter sekitar 400 km dan memiliki sebuah lubang kawah bernama Herschel yang membuat orang segera teringat dengan "death star" dalam film Star Wars.

Wahana itu mengukur perbedaan temperatur di permukaan Mimas dan membuat sebuah peta berdasarkan pengukuran itu.

Dan, terlihatlah citra tokoh legendaris itu dalam posisinya yang paling termashyur!


Para ilmuwan tidak yakin mengapa Mimas bisa menunjukkan variasi seperti itu, namun mereka menduga kalau citra itu tercipta karena perbedaan tekstur pada material permukaan Mimas. Sebagian material tersebut mungkin bisa menyimpan panas lebih baik dibanding yang lain.

Tapi ilmuwan tetap saja terheran karena tidak menyangka akan mendapatkan citra unik seperti itu.

Ini mengingatkan saya dengan pesan-pesan tersembunyi pada sehelai kertas yang hanya bisa dilihat jika dipanaskan seperti di film National Treasures.

Apakah ini pesan tersembunyi dari para alien?

Just kidding!

Tapi, kalian mungkin akan berkata: "Brother enigma, saya yakin kalau foto itu cuma hasil photoshop yang digunakan sebagai senjata viral marketing untuk memasarkan game Pac-Man terbaru."

Masuk akal. Tapi selain BBC yang saya gunakan sebagai sumber tulisan, saya menemukan berita ini juga dimuat di Discovery.com dan Sciencedaily.com. Jika kalian masih belum yakin juga, maka kalian bisa mengecek foto aslinya di saturn.jpl.nasa.gov.

Jadi, foto di atas otentik, dan ini berarti Pac-Man dengan sukses telah memateraikan dirinya sebagai salah satu tokoh yang akan dikenang selamanya.

More aboutWhat! Pac-Man terlihat di bulan Saturnus?

Rusa Unicorn di Itali

Rusa Unicorn di Itali

Pada Juni 2008, Seekor rusa muda berjuluk "Unicorn" telah menarik perhatian ratusan pengunjung yang ingin tahu ke sebuah konservasi alam di Tuscany, Italia.


Gilberto Tozzi, direktur Center of Natural Sciences di Prato, barat laut Florence berkata,"Rusa berumur satu tahun itu dilahirkan di dalam penangkaran dengan cacat genetik bawaan yang memberinya hanya satu tanduk persis di tengah kepalanya." Rusa itu memiliki seekor saudara kembar yang normal dengan dua tanduk di kepalanya.

Masyarakat segera membanjiri pusat konservasi tersebut untuk melihat rusa langka itu. Dalam beberapa hari tercatat lebih dari 200 pengunjung yang mendatangi area seluas 1 hektar tersebut.

"Kami menerima begitu banyak telepon dari masyarakat dan banyak yang datang untuk melihat langsung rusa itu. Kadang rusa itu dengan berani mendekati pagar pengunjung walaupun sebenarnya ia adalah rusa yang pemalu" Kata Tozzi.

Rusa bertanduk satu adalah hewan yang dikategorikan langka walaupun bukan berarti tidak ada sebelumnya. namun para ahli mengatakan bahwa rusa dengan satu tanduk persis di tengah kepala adalah sesuatu yang tidak pernah terlihat sebelumnya. Tozzi mengatakan bahwa anomali ini mungkin telah memicu munculnya legenda Unicorn di masa lampau.

Unicorn adalah makhluk legenda serupa kuda dengan satu tanduk di tengah kepala dengan kekuatan penyembuh yang muncul di cerita legenda seluruh dunia, dari teks-teks kuno hingga cerita fiksi Harry Potter.

Catatan-catatan kuno yang pernah menyebut Unicorn diantaranya adalah Alkitab bahasa Inggris versi King James yang diterjemahkan pada abad ke-17 yang menyebut kata "Unicorn" sebanyak 8 kali. lalu Leonardo Da Vinci pernah menyinggung tentang sifat Unicorn dalam catatan hariannya. Dan mungkin catatan kuno yang paling terkenal mengenai Unicorn adalah sebuah stempel bergambar Unicorn yang digunakan oleh peradaban lembah Indus di India.
More aboutRusa Unicorn di Itali

Tengkorak seorang kakek yang hancur bertumbuh kembali setelah 51 tahun

Tengkorak seorang kakek yang hancur bertumbuh kembali setelah 51 tahun

Mukjizat ! itulah kata yang paling sesuai untuk menggambarkan apa yang terjadi pada seorang pensiunan berumur 72 tahun dari Inggris. Pada tahun 1950an, Gordon Moore mengalami kecelakaan tragis. Sebagian tengkorak bagian atasnya harus disingkirkan. Sejak itu dokter telah menanamkan pelat besi untuk menutupi lubang besar di kepalanya. Tahun 2009 ini, dokter dibuat terkejut karena menemukan tengkorak kepalanya kembali bertumbuh dan menutupi lubang di kepalanya.


Pada tahun 1950an, kendaraan Mr Moore mengalami kecelakaan di Northumberland. Kecelakaan ini menyebabkan sebagian tengkoraknya lepas dan ia harus mengenakan pelat besi di kepala untuk melindungi otaknya. Tiga tahun setelah kejadian itu, Mr Moore kembali mengalami kecelakaan. Kali ini ia menabrak lampu jalan. Ia terlempar dengan kepala menghantam kaca mobilnya sehingga menyebabkan pelat besi di kepalanya penyok. Demikianlah selama 47 tahun Mr Moore hidup dengan pelat besi yang penyok itu.

Tahun lalu, para dokter yang memeriksa Mr Moore menemukan pelat besi tersebut seperti terdorong keluar dan melukai kepalanya. Jadi mereka memutuskan untuk melepas pelat besi tersebut. Ketika Mr Moore berada di meja operasi pada bulan Agustus, mereka menemukan sesuatu yang mengejutkan. Lapisan tulang yang baru tumbuh dibawah pelat besi tersebut.


Semua bagian tengkorak Mr Moore yang hancur mulai dari alis mata hingga bagian kepala belakang telah mengalami regenerasi !

Kejadian ini dianggap luar biasa di dalam dunia medis karena sebelum ini di dunia hanya pernah ditemukan satu kasus dimana seorang dewasa mengalami regenerasi tulang tengkorak.

Mr. Moore yang merupakan kepala kantor pos di North Shields, Newcastle telah diberitahu oleh para dokter bahwa ia tidak membutuhkan pelat besi itu lagi. Sekarang ia menikmati hidup barunya.

"Menurut dokter, tulang memang bisa bertumbuh, namun tidak pernah terjadi pada setengah tengkorak seperti ini. Tulang tengkorakku yang baru memiliki bentuk sama persis dengan pelat besi tersebut." Kata Mr Moore.

Dia menambahkan,"Saya telah meminta pelat besi itu sebagai suvenir, namun saya belum menerima jawaban dari dokter."

Para dokter di Newcastle General Hospital mengatakan bahwa mereka menemukan hal ini sangat menarik dan menginginkan diadakan penelitian lebih lanjut atas Mr Moore, yang sekarang tinggal di Hexham.

Konsultan neorolog Param Bhattahiri yang bertanggung jawab atas perawatan Mr Moore berkata,"Sangat mengejutkan menemukan tulang tengkorak tersebut bertumbuh kembali. Kita bisa mengharapkan tulang bertumbuh kembali pada anak kecil, namun tidak pada orang dewasa dan pada area tengkorak sebesar itu."
More aboutTengkorak seorang kakek yang hancur bertumbuh kembali setelah 51 tahun

Para dokter hewan dibingungkan dengan Beruang yang kehilangan bulu di Leipzig

Para dokter hewan dibingungkan dengan Beruang yang kehilangan bulu di Leipzig

Para dokter hewan di Jerman dibuat bingung dengan kejadian yang menimpa beberapa beruang di sebuah kebun binatang di Leipzig. Entah terkena penyakit apa, beruang-beruang ini kehilangan bulu mereka begitu saja. 

Jika kalian sedang berjalan di kebun binatang Leipzig dan melihat beruang-beruang tersebut, mungkin kalian mengira sedang menyaksikan seekor chupacabra atau monster misterius lainnya. Namun sesungguhnya hewan dengan bentuk aneh tersebut adalah beruang yang kehilangan bulu-bulu mereka akibat penyakit yang belum teridentifikasi oleh para dokter hewan. Anehnya, penyakit aneh ini hanya menyerang beruang betina.

 Ini adalah Dolores, salah satu beruang malang yang kehilangan bulunya.



Beruang-beruang tersebut berasal dari Amerika Selatan dan normalnya memiliki bulu berwarna coklat tua yang seharusnya bertambah lebat dalam bulan ini karena memasuki musim dingin.

Dan hati kalian mungkin akan lebih miris jika melihat rupa mereka sebelum terkena penyakit. So Cute..

More aboutPara dokter hewan dibingungkan dengan Beruang yang kehilangan bulu di Leipzig